0 Comments
Penyemprotan disinfektan di jalan dan halaman serta pembuatan bilik disinfektan dilakukan secara luas di banyak daerah sebagai langkah pencegahan Covid-19. Secara psikologis, tindakan yang jadi viral di sosial media tersebut, membuat warga merasa aman. Secara keilmuan, artikel hasil evaluasi di Cina dalam Jurnal Lancet Infectious Disease (5/3/2020) mengungkapkan bahwa tindakan tersebut ternyata dinilai tidak bermanfaat, bahkan berpotensi bahaya bagi manusia dan harus dihindari. "...air disinfection of cities and communities is not known to be effective for disease control and needs to be stopped. The widespread practice of spraying disinfectant and alcohol in the sky, on roads, vehicles, and personnel has no value; moreover, large quantities of alcohol and disinfectant are potentially harmful to humans and should be avoided." Video wawancara dr. Rebriarina Hapsari, MSc, Sp.MK (Spesialis Mikrobiologi Klinik FK Undip Semarang) bersama Gubernur Jawa Tengah tentang Efektifkah Penyemprotan untuk Tangkal Corona? (22/3/2020) menggarisbawahi bahayanya zak aktif disinfektan bila terhirup dan masuk ke paru-paru manusia. Siaran Pres LIPI tentang bahan aktif disinfektan (23/3/2020) lebih lanjut menjelaskan tentang disinfektan dan cara penggunaannya yang harus tepat agar efektif. Secara ringkas kedua sumber ini merekomendasi langkah pembersihan untuk pencegahan umum yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Di lapangan, penggunaan bilik disinfektan terus saja semakin marak sampai akhirnya muncul berturut-turut himbauan untuk menghentikan praktik yang salah kaprah ini dari WHO, BNPB, Jubir RSUP Persahabatan, dan Kementerian Kesehatan.
Catatan: Selain berbahaya terhadap kesehatan manusia, pemakaian disinfektan tsb juga berbahaya terhadap lingkungan seperti menghilangkan bakteri baik yang dibutuhkan di alam. Hal ini tidak akan dibahas lebih lanjut di sini. Apakah seluruh himbauan di atas dapat membuka mata masyarakat dan menghentikan tindakan penyemprotan disinfektan ke orang yang memiliki potensi bahaya ini?
Di sebuah perumahan yang saya ketahui telah menerapkan bilik disinfektan dan mewajibkan seluruh yang masuk, baik warga maupun non warga untuk lewat bilik, telah mengubah kebijakannya sejak munculnya himbauan dari Kementerian Kesehatan (3/4/2020). Sekarang bilik hanya wajib bagi non warga seperti tamu, ojek, dan pedagang. Sementara di sebuah perumahan lain, sejak awal memang merancang bilik disinfektan khusus bagi non warga yang akan masuk. Disinfektan yang digunakan lini produk farmasetik KALBE FARMA untuk ternak bernama Hi-G. Alasannya karena disinfektan ini digunakan pula untuk biosekuriti di peternakan modern. Padahal di peternakan aplikasi disinfektan sangat hati-hati. Setelah disemprot ke tubuh selama 0,5 - 1 menit, lalu langsung dibersihkan dengan cara mandi dengan sabun dan air mengalir karena mengandung residu yang berbahaya. Sementara bilik yang dirancang di perumahan tsb tidak demikian. Terus terang mengamati hal di atas menimbulkan pertanyaan besar, sebenarnya siapa yang ingin dilawan di perumahan-perumahan tsb? Bilik disinfektan seakan jadi tameng atau benteng terhadap serangan virus yang dibawa oleh pendatang dari luar. Pendekatan untuk mencegah kriminalitas diterapkan pada pencegahan virus yang pada hakikatnya memiliki karakter problem yang berbeda. Coba bayangkan berapa kali para ojek atau pedagang harus disemprot bila beberapa kali harus masuk mengantar barang. Apa memang layak kesehatan orang lain dipertaruhkan demi ketenangan pihak lain bila masih ada cara pencegahan lain yang direkomendasikan efektif? Siapkan sabun cuci tangan dan air mengalir untuk tamu, ojek, dan pedagang di depan rumah tentu lebih bijaksana. Jangan sampai wabah Covid-19 yang sudah mengambil nyawa, menimbulkan kerugian ekonomi, lalu menghilangkan pula kemanusiaan dari diri kita. Bilik disinfektan akan segera dipasang oleh Satgas Covid-19 demi rasa aman secara psikologis dari warga RW 016. Disinfektan yang akan digunakan adalah lini produk farmasetik KALBE FARMA untuk ternak bernama Hi-G. Di label kemasan tertulis PERINGATAN: Gunakan sarung tangan dan masker, hindari kontak dengan mata atau kulit pada saat penggunaan Hi-G. Cairan disinfektan ternak ini akan disemprotkan pada orang yaitu seluruh non-warga RW 016 (tamu, ojek, atau kurir) yang masuk lingkungan RW 016 dari Pos Pangrango dan Pos Randu karena dikhawatirkan membawa virus Covid-19. Kronologis di bawah disampaikan sebagai arsip proses pengambilan keputusan di dalam Satgas terkait bilik disinfektan. Pengurus RT 002 tidak merekomendasikan penggunaan bilik disinfektan karena dari referensi yang didapat diperoleh info tidak bermanfaat, bahkan berpotensi bahaya bagi manusia dan harus dihindari. Berikut referensi yang menjadi acuan:
Bila Anda masih peduli dengan kemanusiaan, maka saat bilik disinfektan dengan cairan untuk ternak ini mulai diaktifkan di RW 016, Pengurus RT 002 menghimbau untuk:
Sebenarnya ada cara lain yang lebih aman untuk mencegah Covid-19 dan sudah direkomendasikan WHO maupun Seruan Gubernur DKI Jakarta, yaitu dengan menyediakan sabun cuci tangan di dekat keran air depan rumah Anda. Baik penghuni rumah maupun tamu, ojek, kurir, atau siapapun yang lewat bisa mencuci tangannya dengan sabun dan air mengalir. KRONOLOGIS KEPUTUSAN SATGAS COVID-19 RW 016 Pada Rabu, 31/3/2020 pk. 20:00 WIB dilakukan presentasi oleh Pak Sutanta (warga RT 005) yang bekerja di Kalbe Farma kepada Satgas. Ada beberapa alternatif disinfektan yang disampaikan pada presentasi di atas. Seluruhnya ditutup dengan himbauan berikut. Perhatikan HIMBAUAN No. 1: Pastikan penggunaan disinfektan hanya pada benda, bukan diaplikasikan langsung pada personel. Hi-G digunakan ke petugas perternakan sebelum masuk fasilitas kerja demi keamanan biologi ternak. Aplikasi dilakukan ke tubuh selama 0,5 - 1 menit, lalu langsung dibersihkan dengan cara mandi dengan sabun dan air mengalir karena mengandung residu yang berbahaya. Praktik ini ditunjukkan di video singkat disampaikan kepada Satgas.
#01: Kematian (27/3/2020)
#02: Main tenis dan bulutangkis (29/3/2020) Saya lihat bapak-bapak masih main tenis. Padahal bola tenis dipegang banyak tangan ketika bermain. Lalu saat main tangan suka pegang muka karena menyeka keringat. Resiko menularkan bila ada salah satu yang bervirus. Bagaimana caranya menyarankan bapak-bapak supaya diam di rumah? #03: Kerumunan pembeli di tukang sayur (30/3/2020)
Jawab:
Pada tanggal 26/3/2020 Satgas telah mengeluarkan panduan jaga jarak aman saat belanja sayur yang disebarkan lewat WA grup RT dan WA kegiatan yang ada di RW 016. Namun dari hasil evaluasi di lapangan, himbauan ini belum efektif sampai ke seluruh warga dan masih belum dipahami warga. Mulai Senin (6/4/2020) telah dipasang tanda-tanda pembatasan lokasi dan alur pembeli. Mohon bantuannya untuk menjalankan dengan kesadaran mandiri dan saling mengingatkan yang lain saat belanja. Juga menginformasikan kepada tetangga terdekat lewat WA untuk bergabung di WA grup RT bila belum, agar tidak terlewat info dari Satgas Covid-19 RW 016. Satgas masih mengumpulkan informasi terkait manfaat dari penyemprotan disinfektan di lingkungan rumah. Praktik ini dilakukan banyak pihak saat ini, namun literatur yang ditemukan belum ada yang menguatkan manfaatnya. Malah ada yang menyebutkan bahaya bahan aktif bagi paru-paru, seperti pada video di bawah ini. Siaran pres LIPI (23/3/2020) lebih lanjut menjelaskan tentang disinfektan dan cara penggunaannya yang harus tepat agar efektif. Secara ringkas langkah pembersihan untuk pencegahan umum yang dapat dilakukan sebagai berikut:
Sejauh ini Satgas masih terbuka bila ada rujukan untuk melakukan penyemprotan di lingkungan luar rumah. Silakan kontak Satgas untuk memberikan saran.
Anda sakit, tak perlu panik. Anda bisa coba cek mandiri Covid-19 di aplikasi berikut. Bila hasil cek mandiri Anda menunjukkan gejalan Covid-19, Anda dapat mengikuti langkah berikut untuk mendapatkan arahan lebih lanjut dari pihak yang berkompeten.
|
Arsip
October 2023
Kategori
All
|